Kurasakan sesuatu meluap dari hatiku
Ada hasrat yang semakin tak mampu lagi kucegah
Khawatir untuk menjadi egoku semata
Kini justru terbendung dimuara dahaga
Ketika justru aku mulai bisa mengakui rasa ini
Sungguh aku tak ingin lagi membunuh rasa ini
Yang akhirnya justru terpendam dalam kepedihan sendiri
Inginku mengucapnya dengan setulus hati
Tapi sejuta fakta berpalang ditengah haluan kata
Hingga urung semua untuk bertutur
Begitu muluk hingga berat untuk terucap
Padahal hati selalu membisikan namamu
Tapi itu tak cukup melepaskan jerat kenaifanku
Semua kau tutup rapat sebelum aku mencoba memulai
Menjadi benteng pemisah dua hati
Semakin meyakinkanku kalau ini tak mungkin
Cinta yang telah Tuhan amanahkan dihatiku
Kini haruskah kembali ku kecawakan zat Sang Maha Pengasih
Walau akhirnya menyisakan tangisan pedih di hati
Melontarkan kenaifan yang kian menyayat hati
Hingga ku tersengkur di peraduan pagi
Dalam kelemahanku menggapaimu
Jakarta, 22 Februari 2010
Anjar TItoyo