Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, February 22, 2010

TERASA NAIF MENCINTAIMU

Kurasakan sesuatu meluap dari hatiku

Ada hasrat yang semakin tak mampu lagi kucegah

Khawatir untuk menjadi egoku semata

Kini justru terbendung dimuara dahaga


Kurasakan naif yang begitu hebat

Ketika justru aku mulai bisa mengakui rasa ini

Sungguh aku tak ingin lagi membunuh rasa ini

Yang akhirnya justru terpendam dalam kepedihan sendiri


Inginku meraihmu dengan segenap daya

Inginku mengucapnya dengan setulus hati

Tapi sejuta fakta berpalang ditengah haluan kata

Hingga urung semua untuk bertutur


Mungkin benar mencintaimu adalah mimpi

Begitu muluk hingga berat untuk terucap

Padahal hati selalu membisikan namamu

Tapi itu tak cukup melepaskan jerat kenaifanku


Bahkan sedikitpun tak kulihat isyarat berbalas darimu

Semua kau tutup rapat sebelum aku mencoba memulai

Menjadi benteng pemisah dua hati

Semakin meyakinkanku kalau ini tak mungkin


Tapi aku tak ingin kehilangan cinta ini

Cinta yang telah Tuhan amanahkan dihatiku

Kini haruskah kembali ku kecawakan zat Sang Maha Pengasih

Walau akhirnya menyisakan tangisan pedih di hati


Tapi jeritku hanya membisingi ruang hatiku

Melontarkan kenaifan yang kian menyayat hati

Hingga ku tersengkur di peraduan pagi

Dalam kelemahanku menggapaimu

Jakarta, 22 Februari 2010

Anjar TItoyo