Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, January 4, 2010

TIBA-TIBA TERASA RINDU

Dia yang telah lama tak jumpa

Yang begitu lama tak nampak dihadapanku

Kini mendiami disetiap sel dalam hatiku

Bergejolak menjadi rindu yang semakin tak tertahan


Ingin sekali bertemu dengannya lagi

Atau mengulang sejenak moment-moment bersamanya

Agar aku yakin bahwa dia memang indah

Agar aku mengerti bahwa ini memang cinta


Tapi kini aku yang berkawan sepi

Malah bermuara pada kerapuhan diri

Seolah tak mampu bertahan dari pundi-pundi yang kususun sendiri

Yang goyah lalu hancur berkeping-keping


Detik demi detik terasa begitu lamban berlalu

Malam demi malam yang selalu kutunggu justru menyembunyikanmu dari balik gulita

Sementara aku terus menunggu dan mencari

Meski akhirnya selalu aku yang kalah oleh keadaan


Aku menduga ini akan segera terjadi

Tapi aku tak menyangka semuanya berlalu secepat ombak dipantai

Yang datang menghampiriku lalu segera kembali ketengah laut

Sementara buihnya masih tersisa diantara sela-sela kakiku


Kini aku hanya bisa diam dalam sendiriku

Berharap kelak bisa kembali berjumpa dengannya

Entah untuk yang kesekian atau terakhir kalinya

Tapi aku ingin rinduku segera terbayar

Jakarta, 4 Januari 2010

Anjar Titoyo

4 comments:

Anonymous said...

kayanya tau nich tujuannya.....Ps. anyar kan hehheheh asli jar keren2 puisinya


Alya Wiharno

Anjar Titoyo said...

Makasih Aan.... (^_^)

Anonymous said...

Hai,
Alryan nih. Sebenernya puisi itu harus gak sih pakai pola atau ritme tertentu, atau bisa bebas aja?

Anjar, selain puisi nulis apa lagi? ada puisi terbaru gak?

oiya nama lengkapku Daneen Alryan D.
tapi biasanya dipanggil alryan atau ryan namanya emang sih mirip cowo tp aku cewe kok dan jangan bilang nama ku aneh ya ini pemberian jadi harus disyukuri dari pada dipanggil "eh" gak mau juga kan?

Lagi nyari-nyari feel yang bagus nih buat bikin puisi tp belum dapet. pengen banget dibagi biar dapet masukan.

Nanti kalau udah dapet langsung ditulis deh.

Trimaksih Anjar,

Anonymous said...

Sebenarnya puisi jaman sekarang ga perlu pakai ritme spt halnya puisi2 di era pujangga lama. Puisi sekarang lebih bebas dalam mengekspresikan dan tidak terikat aturan2 tertentu.

Puisi yg terbaruku masih yg judulnya "TIba2 terasa rindu". Agak lama memang, karena emang aku nulis puisi tergantung mood dan suasana hati. Jika kedua itu bisa dipadukan maka kita bisa menghasilkan puisi2 yg jauh lbh bagus.

Selain puisi biasanya aku nulis artikel yg umuumnya mengkritisi dgn apa aja yg ada disekitar kita.
Kemudian aku juga sedang mencoba menulis cerpen, tp untuk ini sudah beberapa kali mencoba tp cenderung kurang berhasil. Karena menurutku cerpen biarpun bahasanya lbh mudah dipahami tapi terlalu bertele-tele dalam bercerita, ini yg membuat aku ga sabaran dan selalu terputus ditengah jalan. Beda dgn puisi yg tidak perlu terlalu panjang tp kita bisa menceritakan sesuatu dengan maksud dan tujuan yg tercapai.

Hhhmmm.... sebenernya nama kamu bukan nama yg aneh ditelingaku. Karena kebetulan adik ku juga bernama Alryan, dan dipanggilnya Ryan juga, tp adikku cowo.

Kuncinya : kalo mo nulis yg paling mudah adalah bercerita tentang pengalaman2 pribadi dan berkesan. Kemudian rasakan sampai suasana hatinya benar2 dpt dan tepat. Kalo semuanya dah tepat mulailah mencoba menulis. Tidak perlu menggunakan bahasa2 yg sulit ceritakan saja apa adanya, jujur, tulus, tuangkan seluruh isi hatimu dan jiwai. Jangan takut kalau karya kita jelek nantinya, yg penting kita dah menulis dengan hati. Itu sudah cukup menghasilkan kepuasan yg luar biasa. Karena sejatinya mengikuti kata hati adalah kepuasan dan kebahagiaan yg sesungguhnya.

Btw... kalo boleh tau, kamu kenal aku sebelumnya? trus tau blog ini dari mana?


-Anjar Titoy0-