Ada rindu yang tersembunyi
Terbalut hati yang selalu berdusta kepada cinta
Menjadi batu dalam asmara bisu
Pada gerbang kesunyian
Aku coba dengar suara hati
Meski berulang kali selalu saja ku menyangkal
Bukan itu….
Ketika dini hendak menyapa
Ku sisakan senyap dalam ruang rindu
Kini semua tersudut pada situasi haru
Tuk mengenang, tuk mengakui
Aku kian larut pada waktu yang tersisa
Mengoyak sisi batinku yang lugu
Untuk selalu bertahan dari setiap yang berlalu
Meski sesal akhirnya tak juga habis tergadai
Aku tau pasti ketika fajar nanti datang
Semua harapanku akan hilang tersapu pagi
Ketika nanti dia tak lagi ada disampingku
Menyisakan sesal akan rasa yang tak terungkap
Jakarta, 23 November 2007
Anjar Titoyo
No comments:
Post a Comment