Dulu aku tak tau arti bunga
Tak pernah sedikitpun ku hiraukan keberadaannya
Tak pernah juga ku coba untuk merawatnya
Karena memang aku tak mahir untuk itu
Tak pernah sedikitpun ku hiraukan keberadaannya
Tak pernah juga ku coba untuk merawatnya
Karena memang aku tak mahir untuk itu
Aku telah lupa masa itu
Ketika sekuntum bunga tak sengaja telah tumbuh di ladang hatiku
Akupun tak pernah mencoba untuk menyirami atau memupuknya
Karena aku yakin suatu saat pasti kan layu juga
Ketika sekuntum bunga tak sengaja telah tumbuh di ladang hatiku
Akupun tak pernah mencoba untuk menyirami atau memupuknya
Karena aku yakin suatu saat pasti kan layu juga
Tapi sekuntum bunga kini telah tumbuh liar hingga ke setiap sudut hati ini
Menyulap ladang hatiku yang gersang menjadi hamparan bunga yang indah
Menebarkan harum hingga ke setiap celah hatiku
Hingga akhirnya akupun terlena
Menyulap ladang hatiku yang gersang menjadi hamparan bunga yang indah
Menebarkan harum hingga ke setiap celah hatiku
Hingga akhirnya akupun terlena
Terlena akan keindahannya
Akan harumnya
Akan damai yang kurasa ketika berada di tengah hamparan bunga yang luas
Dan menggugah pandanganku tentang bunga
Akan harumnya
Akan damai yang kurasa ketika berada di tengah hamparan bunga yang luas
Dan menggugah pandanganku tentang bunga
Kini tak berani lagi tuk ku babat habis bunga itu
Tak juga berani aku untuk memetiknya walau hanya sekuntum
Karena bunga ini begitu berarti bagiku
Tak juga berani aku untuk memetiknya walau hanya sekuntum
Karena bunga ini begitu berarti bagiku
Jakarta, 19 November 2007
Anjar Titoyo
Anjar Titoyo
No comments:
Post a Comment