Mendiami disetiap celah yang ada
Hingga begitu lama tak terganti
Dihatiku cintanya pernah singgah
Merasuk dalam hingga tak tergali
Terkubur oleh setiap bunga yang merekah
Di hatiku bayangnya ada
Terlukis indah oleh madunya
Hingga tak terhapus sampai masa yang tak berujung
Disinilah kau yang terbaring
Tertidur damai bersama cintanya
Disandingkannya cinta sebagai akhir dari petualangannya
Di pusaranya aku berdiri
Tepat dimana kau beristirahat dengan damai
Meski tak ku dapati lagi wajahmu yang manis itu
Yang terlihat hanya nisan bertorehkan sebuah nama
Mungkin tak begitu banyak terucap kata dari mulut ini
Tapi cukup hening untuk melepaskannya ikhlas
Tuk mengembalikannya kepada sang pencipta
Yang telah membuat cinta menjadi begitu abadi...
Senin kelabu, 13 September 2004
Anjar Titoyo
No comments:
Post a Comment