Siang yang tenang telah menjebakku dalam sepi
Sejenak mengingatkanku tentangnya
Hanya ingin menghibur
Walau mungkin tak mampu hadir
Hanya ponsel butut dengan sedikit pulsa tersisa
Tapi sejuta harap untuk kudapati kabarmu
Walau harus bertaruh malu
Aku mencoba menyapamu dengan ramah
Tak sedikit niatpun tuk mengganggu
Dan balasmu.... hanya diam
Lalu kembali larut dalam duniamu
Mencoba mencerna dengan akal sehat yang tersisa
Walau akhirnya emosipun merajai
Dan hatipun kini gusar
Tapi bagiku setiap kisah yang pernah kita jalani begitu berarti
Jika ini tak juga bisa menjadi indah bagimu
Bagiku inilah untaian mutiara terindah
Aku pecundang, bodoh, dan tak berguna
Tapi aku juga manusia, dan aku punya hati yang juga bisa terluka
Jujur aku benci terabaikan
Karena itu selalu menyakitkan
Tapi kenapa harus selalu terulang
Dan kenapa harus selalu aku yang terluka
Bukan untuk sebuah dendam
Hanya agar kau mengerti rasanya terabaikan
Agar kelak tak lagi terulang diantara kita
Tapi aku selalu ingin berbuat yang terbaik untukmu
Jadi salahkah aku jika aku ingin selalu ada untukmu
Kawan..... persahabatan kita terlanjur indah
Jangan kau rusak dengan egomu sendiri
Anjar Titoyo
1 comment:
ini juga yang an rasakan
bahkan lebih dalam, andaikan dapat menterjemahkannya melalui tulisan, akan ku tulis semua perasaan ku...
"Alya"
Ps: Sabar yah....*meski memang ku akui sangat sulit
Post a Comment